Jumat, 13 Februari 2015

Langkah-langkah Budidaya Ikan Mas


Syarat Budidaya Ikan Mas

Pada habitat aslinya ikan ,mas tinggal di perairan sungai, waduk/danau pada ketinggian sekitar 150 – 600 dpl (di atas permukaan laut), dengan kondisi suhu air 20°-25°C . Ikan mas masuk dalam kategori pemakan segala atau omnivora, oleh karenanya biasanya ikan ini memakan dedaunan, lumut, cacing, serangga atau lainnya. Untuk budidaya ikan mas ini, kita usahakan untuk membuat lingkungan yang menyerupai habitat asli ikan mas.
Jenis budidaya ikan mas dapat dipelihara di dalam kolam beton, kantong Jaring Apung, kolam tanah, kolam air deras,  dan lain-lain bergantung pada ketersediaan lokasi. Pemberian makan pada budidaya ikan mas bisa bermacam-macam jenisnya, mulai dari pakan alami hingga pelet buatan pabrik. Yang perlu Anda diperhatikan yaitu kualitas dari air pada media  budidaya ikan mas antara lain pH air pada kisaran 7 – 8, kadar oksigen yang cukup dan tidak tercemar oleh kandungan zat kimia berbahaya.

Model Budidaya Ikan Mas

Peluang bisnis budidaya ikan mas dapat Anda pilih sesuai kebutuhan, Anda bisa membuka usaha budidaya ikan mas untuk keperluan pembibitan atau budidaya ikan mas untuk keperluan konsumsi. Usaha pembibitan ikan mas mempunyai prospek yang cerah, karena terjadi perputaran modal yang cepat. Untuk penyediaan bibit ikan mas bisa dimulai dari burayak ikan mas baru menetas, burayak berumur sekitar sebulan, burayak berumur dua bulan. Pada setiap umur ikan mas memiliki prospek ekonomi.

Persiapan indukan Ikan Mas

Indukan ikan mas yang mau dipijahkan dirawat di kolam khusus yang terpisah antara pejantan dan betina. Makanan yang diberikan berupa pelet yang mempunyai kandungan protein 25% .  Dosis pemberian pelet ikan mas  3% dari bobot biomas per hari. Pelet diberikan 3 kali dalam sehari. Ikan Mas betina yang disortir sudah bisa dipijahkan setelah berusia 1,5 – 2 tahun dengan berat >2 kg. Sedangkan untuk induk jantan berusia 8 bulan dengan berat > 0,5 kg. Dalam antara pejantan dan betina bisa dilakukan melalui cara mengurut perut ke arah ekornya. Apabila mengeluarkan cairan putih dari lubang kelaminnya, maka ikan mas tersebut berkelamin jantan.
Kharakteristik ikan mas betina siap untuk dipijah / matang gonad yaitu:
  • Pergerakan ikan mas lamban atau tidak lincah
  • Waktu malam hari kerap meloncat-loncat
  • Perut membesar atau membuncit ke arah belakang dan bila diraba terasa lunak
  • Lubang anus sedikit membengkak atau menonjol dengan warna kemerahan
Sedangkan kharakteristik ikan mas jantan yaitu gerakannya lincah dan apabila dipijit pada lubang kelaminnya akan mengeluarkan cairan warna putih (sperma).

Proses Pemijahan Ikan Mas

Pada waktu pemijahan ikan mas, ikan dirangsang melalui cara membentuk habitat yang menyerupai kondisi lingkungan perairan umum yang mana ikan mas memijah secara natural / dengan rangsangan hormon.
Cara-cara yang dilakukan dalam persiapan pemijahan ikan mas :
  • Membersihkan dan mengeringkan lokasi pemijahan (kolam/bak)
  • Mengisi lokasi pemijahan dengan air dengan tinggi 75-100 cm
  • Memasangkan hapa untuk memudahkan panen larva di bak / kolam dengan dimensi 4 x 3 x 1 meter. Hapa diberi pemberat supaya tidak mengambang.
  • Memasang kakaban di lokasi pemijahan (di dalam hapa). Kakaban bisa berupa ijuk yang dijepit bambu atau papan dengan dimensi 1,5 x 0,4 m.
  • Memasukkan indukan Ikan Mas jantan dan betina yang siap pijah. Jumlah indukan Ikan Mas betina yang akan dipijahkan bergantung pada kebutuhan pembenihan dan luasan kolam yang digunakan dalam proses pendederan. Satu Indukan Ikan Mas betina bsa dipasangkan dengan 2-3 ikan mas jantan / bisa lebih bergantung bobot indukan ikan mas betina.
  • Mengangkat indukan yang memijah lalu dipindah ke lokasi kolam pemeliharaan induk.
  • Apabila telur berumur ± 4 hari, telur ikan mas menetas menjadi larva.  Beberapa waktu sehabis menetas larva masih memperoleh cadangan makanan dari telur, setelah itu diberikan pakan tambahan berupa pelet untuk larva, kuning telur rebus atau kutu air. Setelah ± 5 hari larva ikan mas siap untuk ditebar di dalam kolam pembenihan.

Pendederan Ikan Mas

Apabila larva sudah cukup kuat waktunya melakukan pendederan ikan mas, biasanya dilakukan di kolam lumpur/sawah meskipun bisa juga untuk dilakukan di kolam semen. Persiapan kolam tanah yaitu dengan cara meratakan tanah dasarnya, kemudian tebarkan 10-15 karung kotoran ayam, isi dengan air setinggi ± 40 cm lalu rendam sepanjang 5 hari tanpa dialiri air. Ini dimaksudkan supaya plankton sebagai sumber pakan alami ikan mas bisa tumbuh di lokasi kolam pendederan. Untuk luasan kolam lumpur 100 m², tebarkan 100.000 larva larva waktu pagi hari, berikan pakan tambahan seperti tepung pelet / pelet yang sudah direndam. Pada umur 3 minggu bibit ikan siap untuk dipanen, bisa untuk dijual / dipelihara kembali pada lokasi kolam yang berbeda. Hal yang sama bisa dilakukan untuk pembesaran benih ikan mas pada di ukuran yang lebih besar, hanya untuk kepadatan ikan sebaiknya dikurangi.

Pembesaran Ikan Mas

Pembesaran ikan mas yaitu upaya untuk memenuhi kebutuhan permintaan akan ikan mas untuk konsumsi, ukuran ikan mas siap untuk konsumsi dapat bervariasi mulai dari ukuran 300 gr hingga 1 kg. Upaya pembesaran ini dapat dilakukan di lokasi Kolam Lumpur, Kolam Air Deras atau Keramba Jaring apung.

Usaha Pembesaran Ikan MasPada Lokasi Keramba Jaring Apung

Pembesaran Ikan Mas bisa dilakukan di keramba Jaring Apung yang biasanya dipasang pada perairan umum. Penentuan tempat penempatan jaring dalam suatu perairan bisa sangat membantu keberhasilan proses produksi. Beberapa ciri perairan yang baik diantaranya air bergerak pada kondisi arus yang besar, namun bukan arus kuat. Penempatan jaring-jaring bisa dipasang secara sejajar sesuai arah angin, badan air cukup besar & luas sehingga bisa menjamin kestabilan kualitas air, kedalaman air sedikitnya bisa mencapai jarak diantara dasar jaring dgn dasar perairan 1,0 m, kualitas air cocok untuk pertumbuhan anatara lain suhu perairan 27°-30°C, oksigen terlarut tdk kurang dari 4,0 mg/l, dan kecerahan air tak kurang dari 80 cm.

Pembesaran Ikan Mas pada Kolam Air Deras

Pembesaran ikan mas dikolam air deras wajib mempertimbangkan beberapa kondisi seperti lokasinya dekat dengan sumber air ( saluran irigasi, sungai dan lain-lain) dengan keadaan topografi yang memungkinkan untuk air kolam bisa dikeringkan dengan metode gravitasi, kualitas air yang dipakai berkualitas bagus yang tidak tercemar (komposisi oksigen terlarut 6-8 ppm) dan dengan debit air sedikitnya 100 liter permenit.
Model kolam air deras bermacam-macam tergantung pada kondisi lahan, bisa berbentuk segitiga, bulat ataupun oval. Ukurannya bisa berbeda disesuaikan pada kondisi lahan dan juga kemampuan pembiayaan. Pada umumnya KAD memiliki ukuran 10-100 m² dengan kondisi kedalaman rata-rata 1,0 – 1,5 meter. Dinding kolam ikan mas tidak terkikis oleh aktivitas ikan danaliran air. Oleh sebab itu kita wajib berkontruksi tembok / lapis papan. Dasar kolam harus dipastikan tidak termasuk daerah yang mati aliran airnya (lokasi dimana kotoran mengendap). Oleh sebab itu kondisi kemiringan kolam harus tepat yaitu sekitar 2-5 %. Padat tebar ikan ukuran 75 -150 gram/ ekor sebanyak 10 – 15 kg /m3 air kolam. Dosis pakan yang diberikan sebanyak 4% bobot biomass /hari. Frekuensi pemberiannya 3 kali/hari.
Satu unit Keramba Jaring Apung minimal terdiri dari kantong jaring dan kerangka jaring. Dimensi unit jaring berbentuk persegi empat dengan ukuran kantong jaring 7 x 7 x 3 M3 atau 6 x 6 x 3 M3. Satu unit Keramba Jaring Apung terdiri empat set kantong dan satu set terdiri dari dua lapis kantong Bagian badan kantong jaring yang masuk kedalam air 2,0 sampai 2,5 meter. Kerangka jaring terbuat dapat dibuat dari besi atau bambu dan pelampung berupa steerofoam atau drum.
Bahan kantong jaring berasal dari benang Polietilena. Frekuensi pemberian pakan minimal dua kali per hari. Sedangkan cara pemberian pakan agar efektif disarankan menggunakan Feeding Frame yang dapat dibuat dari waring dengan mesh size 2,0 mm berbentuk persegi empat seluas 1,0 smpai 2,0 m2. Alat ini di pasang di dalam badan air kantong jaring pada kedalaman 30 sampai 50 cm dari permukaan air. Dengan penebaran bibit seberat 300 kg dalam waktu 3 bulan akan menghasilkan ikan mas konsumsi 1.5 sampai 2 ton.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar