Jumat, 20 Februari 2015

Kunci Sukses Bertanam Singkong Gajah


1387771814563925226
Ilustrasi/Admin (Tribunnews)
Singkong gajah adalah jenis singkong atau ubi kayu asal Kalimantan Timur. Ditemukan kembali oleh Prof.Ristono, guru besar Univ. Mulawarman, pada tahun 2006. Beliau lalu mulai mengembangkannya pada tahun 2008. Hasilnya cukup bagus. Produksi rerata ubi segar jenis ini per hektar adalah 120 ton. Satu kali musim tanam adalah selama 10 bulan.
Harga ubi segar saat ini, sesuai kontrak 2013-2014 antara petani dengan pihak pabrikan, dipatok pada angka rp.700/kg. Harga itu adalah harga nett. Artinya upah panen dan ongkos angkut sudah ditanggung pengelola pabrik. Pabrik dimaksud adalah pabrik pengolahan ubi di Sumatera Utara. Bagi petani yang tidak ikut teken kontrak, biasanya para agen mengenakan harga rp.650/kg.
Jika hasil panen singkong gajah itu dihitung, maka 120.000 kg ubi segar dikali rp.650, akan menghasilkan uang rp.78.000.000,-. Ada pun biaya penanaman satu hektar ubi gajah terhitung sekitar rp.18.000.000,-. Jadi, petani masih mendapat keuntungan sebanyak enam juta rupiah setiap bulannya, dari menanam singkong gajah satu hektar. Namun, perhitungan tadi tidak menyertakan sewa tanah, karena tanah dianggap milik petani. Juga tidak menghitung bunga bank, karena dianggap modal awal adalah milik petani.
Lalu, bagaimana sebaiknya membudidayakan singkong gajah?
1387763915486447212
Singkong gajah umur 20 hari. Tinggi sudah 40 cm. Foto dokpri.
Tanaman singkong, jenis apapun, membutuhkan tanah yang subur dan gembur. Juga memiliki kadar air yang cukup, namun tidak boleh berlebihan. Singkong juga membutuhkan sinar matahari yang cukup, tidak boleh terlalu ternaungi teduhan. Sebagian besar kebun singkong di daerah kami, merupakan tanah luas yang kosong jika sedang tidak ditanami. Namun ada juga sebagian petani yang menanam pohon aren di sekeliling tanah kebun singkongnya. Hal ini tak terlalu menganggu, karena aren bukanlah tanaman yang berdaun banyak dengan tajuk yang lebar. Jarak tanam aren ini minimal 9 meter, agar tak terlalu meneduhi tanaman singkong.
Mula-mula, gulma dibersihkan jika ada. Tanah lalu ditraktor. Kemudian pupuk kandang disebar. Sebaiknya jumlahnya 40 ton atau lebih untuk satu hektar lahan. Bagi lahan yang punya sejarah serangan jamur, maka tebarlah tanah kapur atau pupuk abu atau Dotani atau abu janjang hasil pembakaran janjangan sawit secukupnya. Seminggu kemudian, tanah kembali di traktor, lalu ditanami dengan jarak tanam 1×1 meter. Jadi, dalam satu hektar lahan ada 10.000 pokok singkong gajah. Panjang stek sekitar 15 cm, dan dibenamkan sepertiganya. Stek jangan sampai terbalik.
Begitu penanaman selesai, maka langsung dipupuk dengan urea. Urea selain menyuplai nitrogen, juga berguna untuk mengendalikan rayap tanah yang suka memakan perkayuan stek singkong yang ditanam.  Taburkan keliling 50 gram urea jarak 10 cm dari pangkal stek.
Urea yang terpakai untuk satu hektare tanaman singkong gajah jadinya adalah 500 kg. Harga urea (subsidi) saat ini adalah rp.100.000/sak, isi 50 kg. Otomatis, dana pembelian urea ini adalah rp.1 jt.
Pada usia sebulan, lakukan pengurangan cabang. Tinggalkan hanya satu cabang dalam satu pohon. Pilih yang paling sehat. Potonglah cabang yang akan dibuang dengan pisau stainless steel.
Pada singkong biasa, penjarangan cabang dilakukan pada usia 3 bulan. Tapi hal ini tak bisa dilakukan pada singkong gajah, karena tinggi cabang singkong gajah pada usia 3 bulan sudah mencapai 120-140 cm.
Pada usia tiga bulan, pupuklah dengan NPK 16-16-16. Jika tidak ada, bisa juga memakai NPK 12-12-12-4. Satu pohon cukup 50 gram saja. Kalau ada serangan kutu putih, semprot dengan pestisida Decis atau Matador. Selanjutnya lakukan pendangiran, maksudnya, gulma digaruk lalu tanah garukan dibumbunkan ke pangkal pohon.
Tanaman singkong tidak boleh tergenang air. Buatlah parit jika diperlukan. Bila ada serangan tikus yang masif, maka bisa dikendalikan dengan rottensida.
Biasanya, pekerjaan petani singkong selesai pada bulan ke tiga ini. Selanjutnya hanya menunggu masa panen. Berarti petani memiliki waktu tujuh bulan untuk melakukan kegiatan lain.
Singkong gajah dipanen setelah berusia sepuluh bulan penuh. Harus diperhatikan bahwa ubi segar harus segera diangkut ke pabrik, karena singkong segar tidak tahan lama.
Pohon singkong dicabut, lalu pangkal batangnya dipotong. Setelah itu baru umbinya dilepaskan dari rumpun dengan menggunakan parang pendek. Batang singkong dikumpulkan, diikat per duapuluh batang, lalu dibawa ke tempat teduh. Posisinya letakkan dalam keadaan berdiri. Batang singkong jangan dipotong hingga hari penanaman.
Sisa batang singkong bisa dijual. Saat ini harganya rp.500/stek, panjang 15 cm. Dari penjualan batang singkong gajah ini, petani bisa mendapat tambahan keuntungan =
8.000 batang panjang dipotong jadi 10 stek dikali rp.500 = 40 juta rupiah.
Penulis sendiri saat ini kelabakan memenuhi permintaan stek singkong gajah. Banyak permintaan yang terpaksa ditolak atau ditunda akibat belum tersedianya stek yang cukup.
Kami tekankan di sini, apa yang kami tulis adalah kenyataan, dan kami sudah melakukannya. Rekan kompasianer Herlambang Tunas Gaharu Magelang bahkan berhasil panen 137 ton ubi segar dari lahan satu hektar. Ini bukan gembar-gembor bombastis, seperti yang sering dilakukan para penjual bibit tanaman. Karena itu, para petani harus berhati-hati kalau mau menanam jenis tanaman yang masih asing baginya.
Petani harus tahu seluk beluk budidaya suatu varian baru, sebelum memutuskan menanamnya. Belajarlah juga dari sesama petani, jangan cuma dari penjual bibit.
Selain itu, yang paling penting adalah : apakah benar ada pembeli hasil produknya? Jangan-jangan seperti cerita jati emas, atau lebih parah lagi, cerita tokek raksasa.

ARA MENANAM SINGKONG SUPER YANG BAIK




Cara menanam singkong super yang baik - Singkong tentu sudah tidak asing lagi bagi para petani, singkong juga mempunyai nilai harga jual yang tinggi sehingga banyak para pak tani yang lebih memilih singkong sebagai tanaman kebun mereka. Singkong juga banyak yang dapat dimanfaatkan seperti daunnya juga buahnya, singkong itu sendiri dapat dimanfaatkan sebagai keripik untuk camilan, diolah unruk diambil ragunya, bahkan sampai dimakan hanya dengan menggoreng atau mengukusnya, daunnya pun juga dimanfaatkan para ibu-ibu untuk sayur, ditumis ataupun disayur santan. Tapi kali ini saya bukan untuk membahas manfaat atau kandungan daun singkong, tapi kali ini saya akan membahas tentang bagaimana cara menanam singkong super yang baik. Berikut penjelasannya:

Syarat Pertumbuhan Singkong

Iklim
  • Untuk dapat tumbuh maksimal, singkong memerlukan curah hujan 150- 200 mm pada umur 1-3 bulan, 250-300 mm pada umur 4-7 bulan, dan 100- 150 mm pada fase menjelang dan saat panen.
  • Suhu udara minimal bagi tumbuhnya ketela pohon/singkong sekitar 10 derajat C. Bila suhunya dibawah 10 derajat C menyebabkan pertumbuhan tanaman sedikit terhambat, menjadi kerdil karena pertumbuhan bunga yang kurang sempurna.
  • Kelembaban udara optimal untuk tanaman ketela pohon/singkong antara 60-65%.
  • Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ketela pohon / singkong sekitar 10 jam / hari terutama untuk kesuburan daun dan perkembangan umbinya.
  • Tanah yang paling sesuai untuk ketela pohon / singkong adalah tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros serta kaya bahan organik. Tanah dengan struktur remah mempunyai tata udara yang baik, unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah.
  • Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman ketela pohon / singkong adalah jenis aluvial latosol, podsolik merah kuning, mediteran, grumosol dan andosol.
  • Derajat keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk budidaya ketela pohon berkisar antara 4,5 – 8,0 dengan pH ideal 5,8. pada umumnya tanah di Indonesia ber pH rendah (asam), yaitu berkisar 4,0- 5,5, sehingga seringkali dikatakan cukup netral bagi suburnya tanaman ketela pohon.

Pengolahan Lahan

Persiapan:
  • Pengukuran PH tanah dilakukan dengan menggunakan kertas lakmus, pH meter dan atau cairan pH tester.
  • Penganalisaan jenis tanah pada contoh atau sempel tanah yang akan ditanami untuk mengetahui ketersediaan unsur hara, kandungan bahan organik.
  • Penetapan jadwal / waktu tanam berkaitan erat dengan saat panen. Hal ini perlu diperhitungkan dengan asumsi waktu tanam bersamaan dengan tanaman lainnya (tumpang sari), sehingga sekaligus dapat memproduksi beberapa variasi tanaman sejenis.
  • Luas areal penanaman disesuaikan dengan modal dan kebutuhan setiap petani ketela pohon. Pengaturan volume produksi penting juga diperhitungkan karena berkaitan erat dengan perkiraan harga saat panen dan pasar.
Pembukaan dan pembersihan lahan:
  • Pembukaan lahan pada intinya adalah merupakan pembersihan lahan dari segala gulma (Tumbuhan pengganggu) dan akar tanaman sebelumnya.
  • Tujuan pembersihan lahan untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang memungkinkan ada.
Pembentukan Bedengan:
  • Bedengan dibuat pada saat lahan sudah 70% dari tahan penyelesaian. Bedengan atau pelarikan dilakukan untuk memudahkan penanaman sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
  • Pembentukan bedengan untuk memudahkan pemeliharaan tanaman, seperti pembersihan tanaman liar maupun sehatnya pertumbuhan tanaman itu sendiri.
Pengapuran:
  • Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat asam/tanah gambut, perlu dilakukan pengapuran. Jenis kapur yang digunakan adalah Kalsit/Kaptan (CaCO3). Dosis yang
biasa digunakan adalah 1 รข€“ 2,5 ton

Tips Perawatan Bagi Indukan Perkutut

Bagaimana perawatan yang cocok agar perkutut bisa segera kawin serta bertelur, silahkan simak beberapa tips berikut :

Lakukan penjemuran masing-masing pagi hari ( pastinya dengan sangkar gantungnya ) untuk merangsang burung cepat birahi, biasanya pada waktu penjemuran itu burung bisa kerjakan perkawinan. Ada waktu jalan setelah penjemuran selesai.

Setelah kawin biasanya burung bisa bertelur dalam periode waktu 1-2 minggu, apabila sudah terlihat tanda tanda bisa bertelur sebaiknya sangkar jangan sampai dipindah geser lagi, biarlah menempel dengan tembok agar sangkar lebih kokoh serta tidak gampang goyang.

Perkutut bisa mengerami telurnya selama 2 minggu, apabila terlihat tanda tanda bisa menetas sangkar bisa dijemur kembali waktu pagi pagi hari kurang lebih jam 06. 30 selama 5-10 menit saja, jangan sampai lama lama, serta penjemuran lantas jangan sampai pada waktu matahari sedang terik teriknya, setelah piyikan keluar bulu barulah ditambah lagi waktu penjemurannya lantas 10-15 menit.

Setelah anakan berusia 5-7 hari bisa segera dipasang ring pengenal.

Pada umur 7-8 hari inilah burung bisa diambil serta di satukan dengan burung puter ( dititipkan ) untuk diloloh. Setelah anakan dipisahkan dari indukannya kandang bisa dibersihkan supaya bisa digunakan indukan perkutut untuk bertelur lagi. Namun apabila anda tidak punya pengasuh lain ( burung puter ) untuk meloloh anakannya biarlah saja diloloh oleh induknya selama bln..

Cara Budidaya Burung Perkutut



Salah satu budidaya yang menjadi bisnis yang cukup menjanjikan saat ini adalah budidaya perkutut. Perkutut adalah jenis burung yang dikenal akan suaranya yang indah. Pada awalnya jenis burung ini diternakan secara tradisional oleh perseorangan. Namun seiring dengan semakin banyaknya peminat, maka burung perkutut mulai dibudidayakan dalam skala besar untuk memenuhi permintaan pasar.

Karakteristik Burung Perkutut

Adapun cirri-ciri morfologis burung perkutut antrara lain adalah memiliki tubuh berukuran relatif kecil dengan panjang berkisar antara 20 sampai 25 cm, kepala berbentuk bulat kecil dengan warna abu-abu, paruh berbentuk panjang meruncing, leher berukuran agak panjang, serta jari yang berjumlah 4 buah pada tiap kaki. Bulu perkutut biasanya berwarna kecokelatan dengan variasi warna putih, hitam dan cokelat tua.
Jenis-jenis perkutut yang biasa ditemukan di Indonesia antara lain adalah Perkutut Lokal, Perkutut Bangkok, Perkutut Belang, dan Perkutut Sumba. Meskipun jenisnya berbeda-beda, cara ternak perkutut relatif sama untuk semua jenis. Burung ini juga dikenal akan kebiasaannya untuk hidup berkelompok di alam bebas. Habitat aslinya adalah dataran rendah atau tinggi yang berumput dan berbukit-bukit.

Memilih Bibit

Hal pertama yang harus diperhatikan dalam cara budidaya perkutut adalah pemilihan bibit Indukan atau bibit yang ideal haruslah berumur minimal 4 bulan agar lebih mudah dijodohkan. Sebaiknya umur betina lebih tua dari umur pejantan. Ciri-ciri indukan atau bibit yang baik adalah memiliki suara yang bagus baik itu suara depan, tengah, maupun ujungnya. Selain itu, bibit yang bagus juga harus memiliki irama suara yang ketukannya agak renggang, memiliki silsilah yang bagus, dan memiliki bentuk tubuh yang bagus.

Persiapan Kandang

Sebagaimana jenis burung lainnya, hal yang harus diperhatikan dalam teknik budidaya burung perkutut selanjutnya adalah persiapan kandang. Kandang perkutut biasanya terbuat dari bahan kawat. Ukuran tinggi kandang bisa bervariasi antara 45 sampai 180 cm. Lebar kandang ideal adalah 60 cm sementara panjangnya antara 100 sampai 180 cm. Lantai kandang bisa menggunakan pasir atau tanah biasa. Sementara atap kandang dapat menggunakan bahan asbes atau genting.
Untuk memelihara burung perkutut secara baik, pastikan posisi kandang mendapat sinar matahari terutama pada pagi hari. Selain itu kandang juga harus memiliki kelembaban yang cukup. Perhatikan juga jarak atap ke sarang. Usahakan agar tidak terlalu dekat sehingga perkutut tidak kepanasan. Pastikan juga kandang jauh dari sumber suara berisik untuk menghindari perkutut dari stress.

Proses Penjodohan

Layaknya cara beternak jenis burung lainnya, anda juga perlu melakukan proses penjodohan pada perkutut yang anda budidayakan. Masukkan perkutut yang akan dijodohkan ke dalam kandang ternak. Waktu yang tepat untuk memasukkan perkutut ke kandang ternak adalah pada saat sore hari. Sebelum dimasukkan ke dalam kandang ternak, kedua perkutut yang akan dijodohkan terlebih dahulu diberikan kacang hijau lunak, minyak ikan, vitamin E, dan badannya dibasahi sedikit.

Tahap Pemeliharaan

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam budidaya perkutut adalah pemeliharaan piyik atau anakan. Piyik sebaiknya dipisahkan dari induknya ketika berusia 1 sampai 1,5 bulan. Pada usia ini piyik biasanya sudah bisa makan sendiri. Tempatkanlah piyik dalam sangkar berukuran 50 x 70 x 50 cm. dalam satu sangkar dapat diletakkan 8 sampai 10 ekor piyik.
Pakan yang bisa diberikan pada piyik dalam teknik beternak perkutut adalah minyak ikan, vitamin B kompleks, obat cacing dan kalsium. Piyik juga harus dijemur agar mendapatkan cukup sinar matahari. Untuk menambah daya tahan tubuh, piyik dapat diberikan vitamin tambahan sebanyak 2 minggu sekali. Pada usia 3 bulan piyik dapat dipindahkan ke sangkar soliter.

TERNAK BURUNG | PENANGKARAN BURUNG | JUAL PIYEK | GRESIK | FARUK


Perhatian : para pengunjung di Larang Pencet / klik judul iklan yg bertentangan dengan SYARIAH ISLAM, harap maklum karena pemilik website tidak bisa mengontrol penuh tampilan iklan. .. terimakasih dan anda berkunjung di blogger tentang ternak / penangkaran, semoga kita semua selalu diberi keselamatan dan kesehatan oleh Alloh SWT. amin ya robbal alamin.

Langkah mudah ternak Perkutut

Langkah mudah ternak Perkutut, 11 tips atau cara atau juga panduan budidaya burung perkutut .  Kepada teman-teman dan para pembaca terutama penggemar perkutut pemula yang belum sempat membaca artikel ini dari Mingguan Agrobis, berikut ini disampaikan ringkasan dengan sedikit modofikasi tentang cara beternak perkutut yang disarankan yang dibagi dalam 10 langkah beternak Perkutut yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

0. Berdoa
1. Sekolah perkutut
2. Darah atau blood line
3. Lomba/konkurs atau latber
4. Peternak
5. Calon Indukan
6. Crossing
7. Kandang
8. Menjodohkan
9. Manajemen kandang
10. Pemeliharaan piyik


0. Berdoa

Sebelum kita melakukan apapun sebaiknya berdoa dahulu, karena sebesar apapun usaha kita hanya Alloh yang menentukan segalanya.

1. Sekolah perkutut

Sesuatu yang baru yang ingin kita ketahui termasuk beternak, sebaiknya kita belajar mulai yang paling gampang atau terrendah seperti murid sekolah yang belajar dari TK, SD, SMP dan seterusnya sampai S1, S2 dan selanjutnya.
Dalam beternak langkah pertama dan utama yang perlu dilakukan adalah mencari dan memilih Indukan untuk diternakkan. Kalau kita tidak pintar-pintar bagaimana menghadapi trik untuk ini, salah-salah kita bisa babak belur dan habis duit segudang.
Caranya dengan membeli dahulu perkutut piyik yang murah istilahnya “ cepekan “ dan memeliharanya, sambil kita belajar dan memahami berbagai aspek suaranya, makanannya, perawatannya, dan lain-lain. Setelah menjadi dewasa, diharapkan kita sudah paham betul perubahan kualitas dan irama suaranya yang kita inginkan.
Bila sudah merasa lebih tahu, belilah perkutut piyik yang harganya lebih mahal, tujuannya sama untuk memantau perkembangan perkutut piyik tersebut sampai dewasa. Demikian seterusnya kita berusaha untuk meningkatkan kualitas perkutut dengan kemampuan dana yang tersedia. Dengan demikian kita akan terhindar dari gorokan para peternak yang tidak bertanggung-jawab dan juga terhindar dari seloroh, “ sekolah perkutut itu biayanya mahal “.

2. Darah atau blood line

Sebagian besar peternak sukses mengatakan bahwa unsur darah keturunan yang mengalir pada seekor perkutut atau disebut “ Trah “ sangat menentukan kualitasnya. Walalupun ada sebagian peternak yang percaya bahwa kualitas suara seekor perkutut dapat diciptakan dengan melakukan “ crossing “. Penulis meyakini bahwa Trah darah seekor perkutut semula juga hasil dari sebuah kerja lama dan panjang memalu sebuah penelitian dengan berpedoman pada ilmu crossing dari hukum Mendel.
Karenanya untuk membeli perkutut piyik, selain mengamati suaranya, juga sebaiknya perkutut piyik tersebut mempunyai aliran darah yang jelas dan bagus.

3. Lomba/konkurs atau Latber

Datang, melihat dan mendengarkan suara perkutut yang dilombakan atau konkurs, juga pada waktu latihan bersama, sambil bertanya kepada peternak atau penggemar perkutut yang lebih tahu ( senior ), merupakan tempat belajar yang terbaik. Dengan cara ini kita akan semakin paham bagaimana suara perkutut yang baik dan benar. Ingat akan pepatah : “ Malu bertanya, sesat dijalan “.
Pada kesempatan itu, kita juga bisa mengetahui secara langsung atau tidak langsung harga seekor perkutut berdasarkan kualitas suaranya. Tujuannya agar kita tidak jadi korban dan disembelih oleh peternak nakal ketika kita akan memilih dan membeli calon Indukan untuk diternakkan.


silahkan baca juga artikel tentang : 

4. Peternak

Untuk membeli perkutut calon Indukan, mau tidak mau kita harus dating ke Peternak tertentu untuk memilih dan membeli bibit perkutut. Di Tanah Air kita sekarang ini, sudah banyak bahkan ribuan Peternak dari yang berskala kecil, sedang sampai besar dengan beribu-ribu kandang.
Sebelum menentukan pilihan untuk membeli, disarankan untuk mendatangi beberapa Peternak sebagai bahan perbandingan dan pertimbangan baik kualiats dan harganya. Dan jangan punya pemikiran yang salah bahwa Peternak kecil atau sedang tidak memiliki perkutut yang kualitasnya bagus dengan harga yang miring dibandingkan Peternak besar yang sudah terkenal dan punya nama. Dan nongkronglah beberapa jam untuk mendengarkan suara perkutut baik piyik hasil ternakan maupun Indukannya juga trah darahnya. Pada Peternak yang sudah mapan biasanya memiliki ciri khas piyik hasil ternaknya, misalnya rata-rata suaranya Cowong, atau ujungnya ndelosor atau depannya menjerit, dan lain-lain. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kesukaan dari Peternaknya, bila si Peternak kesukaannya yang suaranya cowong, maka hampir dipastikan perkutut hasil ternakannyapun rata-rata bersuara cowong, dan sebagainya.
Peternak yang sudah mapan rata-rata sudah beternak secara intensif selama 2(dua) tahun lebih, sehingga beberapa Indukannya sudah memakai anakan sendiri yang pilihan F2 atau F3 dan hanya sebagian berupa Indukan dari luar sebagai kelengkapan atau untuk memenuhi permintaan yang sedang trend.
Sedangkan Peternak yang belum mapan antara lain ditandai dengan variatifnya Indukaannya dan sedang mencari-cari bentuknya. Dan biasanya harga piyiknya relatif masih murah dibandingkan dengan Peternak mapan dengan kualitas yang sama.

5. Calon Indukan

Agar lebih cepat menghasilkan anakan, yang paling tepat membali calon Indukan yang sudah berumur sekitar 4(empat) bulan dimana waktunya tepat dan mudah untuk mulai dijodohkan, sehingga pada umur 5-7 bulan sudah bisa mulai bertelor. Dan sebaiknya dipilih yang Betina lebih tua kira-kira sebulan dari Jantannya. Berbeda dengan yang sudah berumur biasanya susah dijodohkan atau yang Betina sering dikejar-kejar oleh si Jantan yang biasanya lebih agresif/galak.
Calon Indukan yang bagus sebaiknya dipilih yang mempunyai suara sbb. :

* Suara depan, tengah dan ujungnya bagus.
* Irama suaranya dengan ketukan yang agak renggang dan lelah/senggang.
* Latar atau air suaranya cowong dan tembus baik yang bervolume besar atau kecil, jangan yang suaranya basah dan serak.
* Juga jangan dilupakan aliran trah darahnya dengan silsilah yang jelas.
* Perhatikan juga bentuk tubuhnya apakah serasi dan tidak ada yang cacat.

6. Crossing

Setelah mendapatkan beberapa calon Indukan Jantan dan Betina, langkah selanjutnya adalah menyilangkan pasangan perkutut berdasarkan dasar suaranya masing-masing untuk dapat menghasilkan perkutut yang kualitas suaranya lebih bagus. Disini kita dituntut untuk mempelajari cara ilmu croosing yang benar dan baik dengan cara belajar dari membaca buku-buku secara teori atau belajar langsung kepada sejumlah Peternak sukses ynag pada umumnya sudah paham tehnik silang menyilang..
Jalan pintas lain yang lebih mudah, yaitu dengan meniru atau memfotocopy salah satu kandang yang sudah jelas Indukannya dan hasil anakannya bagus dengan membeli adik atau saudaranya dengan resiko yang jelas harganya pastilah mahal dan hasil anakannya tidak dijamin akan sebagus seperti aslinya..

7. Kandang

Setelah kita mendapatkan beberapa pasang calon Indukan yang dinilai cocok dan pas untuk diternakkan, maka persiapan selanjutnya adalah kandangnya.
Tidak ada ketentuan yang pasti berapa ukuran kandang yang baik, yang penting dan perlu diperhatikan adalah seberapa luas lahan yang tersedia dan ukuran kandang disesuaikan dengan lahan yang ada tersebut. Juga untuk effisiensi bahan yang biasanya dibuat dari bahan kawat, maka biasanya tingginya bisa 45, 90, 135 atau 180 cm sesuai ukuran lebar kawat, sedangkan lebar dan panjangnya disesuaikan, dan yang ideal yang disarankan adalah ; lebar : 60 cm, panjang ; 100 – 180 cm. Bahkan dengan ukuran kandang : 50(L) x 60(P) x 50(T) dapat digunakan untuk beternak dengan syarat tidak sering dipindah-pindah dari tempatnya, terutama selama dalam masa mengerami telornya. Dan lantai bisa dibuat dari tanah biasa atau yang berpasir, juga bisa berupa lantai bersemen. Demikian pula atapnya dapat dari bahan genting, asbes atau apa saja. Yang sangat perlu diperhatikan antara lain harus mendapat sinar matahari pagi, kelembaban cukup, jarak atap ketempat sarangnya tidak terlalu dekat agar tidak terlalu panas. Dan usahakan tikus, kucing dan binatang sejenisnya mbisa masuk kekandang, termasuk semut dan cicak. Bahannya juga bisa kayu, besi ataupun aluminium tergantung kemampuan anggaran yang tersedia.
Letak kandang sebaiknya tidak dekat dengan sumber suara yang berisik, tetapi sebaiknya juga jangan ditempat yang sepi yang jarang dikunjungi manusia/orang, perkutut akan semakin terbiasa dan merasa nyaman jika sering dikunjungi dan bertatap muka dengan manusia/orang.

8. Menjodohkan

Tehnik menjodohkan juga perlu diketahui dengan baik, sebab kedua calon Indukan tidak begitu saja langsung jodoh, tetapi membutuhkan proses untuk saling kenal terlebih dahulu dengan cara antara lain keduanya ditempatkan pada sangkar terpisah dan setiap hari selalu disandingkan. Setelah satu atau dua minggu, setelah kelihatan keduanya sudah saling kenal dengan tanda-tanda saling mengangguk-angguk dan kalau tidur malam hari selalu ingin berdekatan. Maka keduanya disatukan tetap dalam sangkar kecil dahulu untuk beberapa hari.
Waktu yang tepat untuk memasukkan ke kandang ternak adalah sore hari dengan sebelumnya kedua perkutut cvalon Indukan tersebut dilolohi kacang hijau yang sudah direndam sampai lunak, vitamin-E, minyak ikan, B-kompleks dan sedikit dibasahi badannya, diharapkan malam harinya akan tidur berdekatan bersama.
Beberapa minggu kemudian keduanya akan melakukan perkawinan dan siap untuk bertelor, jangan lupa untuk disiapkan sarang dari anyaman rotan yang diberi daun cemara atau rumput kering untuk meletakan telor-telornya.
Bila ternyata masih belum jodoh atau biasanya yang Jantan galak, maka si Jantan ditangkap dan dimandikan atau kalau perlu digodi ( sayapnya diikat 5-6 lembar ) dan kemudian dimasukkan kandang kembali.

Cara Ternak Burung Perkutut Bangkok


Ternak burung perkutut bangkokPada artikel berikut ini kami akan membahas mengenai cara ternak burung perkutut baik itu perkutut bangkok maupun perkutut putih. Burung perkutut sendiri merupakan jenis burung yang banyak digemari oleh para penghobi burung. Burung perkutut juga sering diikut sertakan dalam perlombaan burung berkicau.

Ternak Burung Perkutut Bangkok

Untuk ternak burung perkutut bangkok sebenarnya tidak terlalu sulit dan tidak begitu jauh berbeda dengan ternak burung kicauan lainnya. Namun anda juga harus mengetahu apa saja yang diperlukan dalam beternak burung kicauan ini karena seringkali muncul kendala apabila anda kurang begitu paham mengenai karakteristik burung perkutut bangkok. Ingat selain kualitas suara anda juga harus memperhatikan kondisi fisik dari burung perkutut bangkok itu sendiri.

Cara ternak perkutut bangkok

Mengenai cara ternak perkutut bangkok yang perlu anda persiapkan terlebih dahulu adalah memilih indukan perkutut yang baik. Ciri-ciri indukan yang baik secara umum yaitu bentuk badan bongkok dan agak panjang, paruh lurus serta bagian bawahnya tebal, bentuk matanya lebar dan tajam, sisik kaki rapi, bentuk lubang hidung sempit serta lurus, bentuk batok kepala beraprit dalam dan agak panjang, rongga suaranya besar, supit renggang juga tebal lalu yang terakhir warna bulunya cerah. Untuk pejantan usahakan memilih burung perkutut bangkok yang suaranya cukup bagus dan rajin berbunyi agar keturunannya juga memiliki suara yang bagus dan mendekati suara induk jantannya tersebut.
Selain memilih indukan dalam ternak burung perkutut bangkok ini anda harus memperhatikan juga kandang perkutut ternak. Kandang yang digunakan haruslah nyaman untuk burung perkutut itu sendiri jadi sesuaikan bentuk dan ukuran kandang supaya burung perkutut masih bisa terbang dan mengepakan sayap secukupnya di dalam kandang. Perhatikan juga letak posisi kandang jangan sampai anda meletakkan kandang di ruangan yang tertutut dan tidak terkena sinar matahari langsung. Usahakan letak kandang berada di tempat yang terbuka supaya mendapatkan sinar matahari langsung. Ukuran kandang yang ideal yaitu tingginya 160-180 cm, panjang 125-150 cm dan lebar 60-90 cm.

Ternak burung perkutut putih

Selain burung perkutut bangkok anda juga bisa mencoba ternak burung perkutut putih. Untuk perawatan dan penanganannya tidak jauh berbeda dengan burung perkutut bangkok. Supaya burung perkutut putih tersebut tetap sehat maka harus mendapatkan sinar matahari yang cukup lalu tidak terlalu banyak terkena angin dan air minumnya harus selalu bersih. Hanya saja untuk penangkaran burung perkutut putih memang tidak mudah sebab burung perkutut putih cukup langka dan tidak terlalu banyak yang menternakannya. Perkutut putih yang dikawinkan dengan perkutut biasanya hanya 50% keturunannya bewarna putih. Namun jika anakan tersebut saling dikawinkan maka peluang menghasilkan anakan perkutut putih semakin besar. Sekian informasi mengenai cara ternak burung perkutut. Jika anda berminat bisa juga membaca artikel tentang budidaya burung kenari.
Advertisement

Belibis Kembang


Belibis Kembang adalah spesies burung yang mempunyai paruh, berdarah panas, dan membiak dengan cara bertelur. Burung ini banyak hidup didaerah rawa-rawa dihutan, makanan favoritenya adalah ikan-ikan kecil yang hidup di rawa. Dalam kehidupannya burung ini biasa berkelompok andai ditemui burung ini sendiri berarti besar kemungkinan kelompoknya sudah habis atau bisa juga tertinggal dari kelompoknya.




Dilihat sekilas burung ini sangat mirip dengan bebek jawa, atau bebek petelur, namun belibis kembang dalam kegiatannya lebih gesit gerakannya dari bebek jawa meskipun didaerah sumatra burung ini sering disebut dengan burung belibis saja atau bebek hutan.

TERNAK BELIBIS

1. SEJARAH SINGKAT

Burung Belibis adalah salah satu burung yang memiliki habitat di air, kemampuannya yang dapat berenang di air di sebabkan karena burung belibis termasuk burung yang memiliki kaki berselaput dan jarang untuk melakukan terbang. Saat pengamatan, Persentase mobilitas sangat jarang dilakukan oleh hewan ini seperti dari pernyataan diatas, hewan ini lebih banyak aktif di habitat air. Aktivitas mobilitas di daerah teresterial, hanya digunakan untuk mencari makan dan menghindari lawan, bertelur dan aktivitas lainnya. Pergerakan berjalan sangat lambat, namun sangat cepat saat mencapai air, Sehingga dalam mobilitas dari hewan ini sangat kecil untuk daerah teresterial.

Belibis yang lebih suka hidup berkelompok itu biasa mencari sisa-sisa gabah yang tertinggal di lahan sawah. Selain itu, bangsa unggas ini juga suka makan daun eceng gondok.

Walaupun bentuknya lucu dan menggemaskan, burung ini sulit sekali ditangkap. Belibis termasuk burung liar yang mencari makan malam hari, biasa disebut itik liar atau juga itik air. Sering dijumpai di persawahan, terutama setelah panen berakhir.

Namun, kini penampakan dan perilaku burung belibis itu bisa leluasa diamati di Desa Teluk Betung, Kecamatan Sungai Pandan, Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan (Kalsel).

2. JENIS

Klasifikasi (penggolongan) Belibis, menurut tipenya dikelompokkan dalam yaitu:

1. Belibis Kembang yang dalam bahasa latin disebut Dendrocygna arcuata adalah sejenis burung yang hidup di air. Warna bulu-bulu kecoklat-coklatan, lehernya agak panjang dan kecil, sedangkan paruh dan kakinya berwarna hitam. Kakinya berselaput renang seperti kaki bebek atau itik.
2. Burung Belibis adalah salah satu burung yang memiliki habitat di air, kemampuannya yang dapat berenang di air di sebabkan karena burung belibis termasuk burung yang memiliki kaki berselaput dan jarang untuk melakukan terbang.

3. MANFAAT

Pedagang daging Belibis Kembang menjualnya lagi ke warung-warung yang menjual menu daging satwa dilindungi itu. Rasa daging Belibis Kembang seperti rasa daging bebek sehingga ada yang menggemarinya, namun sebagian lagi tidak suka dengan alasan bau daging kurang sedap.

4. PERSYARATAN LOKASI

ukuran kandang 10 x 6 meter. Rumah yang memang berada di rawa- rawa itu (rawa merupakan karakter umum tanah di Kalsel yang biasa ditempati sebagai tempat tinggal-Red) beserta pekarangannya dipasangi jaring agar belibis tidak kabur. Di tengah kandang itu ada semacam rawa tempat para itik liar bermain, sementara di tepi rawa-rawa kecil buatan itu disediakan gundukan tanah tempat para belibis bersenda gurau.

5. PEDOMAN TEKNIS PEMELIHARAAN

Sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri, terutama dalam hal pemahaman tentang pancausaha beternak yaitu :

(1). Perkandangan;

(2). Pakan Ternak

(3). Tata Laksana dan Pemasaran Hasil Ternak.

Dalam pedoman teknis pemeliharaan belibis ini adalah sebagai berikut :

1. Perkandangan

Ukuran kandang berbentuk panggung 10 x 6 meter, kandang tidak harus dari bahan yang mahal tetapi cukup sederhana asal tahan lama (kuat). Untuk perlengkapannya berupa tempat makan, tempat minum dan mungkin perelengkapan tambahan lain yang bermaksud positif dalam managemen

2. Pakan Ternak

Makanannya berupa binatang-binatang kecil yang hidup di air, tanaman air dan juga biji-bijian. Aktivitas mobilitas di daerah teresterial, hanya digunakan untuk mencari makan dan menghindari lawan, bertelur dan aktivitas lainnya. Pergerakan berjalan sangat lambat, namun sangat cepat saat mencapai air, Sehingga dalam mobilitas dari hewan ini sangat kecil untuk daerah teresterial.

3. Pemeliharaan dan pemasaran

Belibis yang sudah berumur tiga bulan itu ditetaskan dari telur perkawinan alami antarbelibis di kandang itu tahun sebelumnya. Sebagian belibis merupakan pembesaran anak-anak belibis. Belibis itu kemudian dilepas di kandang jaring yang memang berawa-rawa. Setelah diberi makanan rutin gabah dan terkadang eceng gondok selama empat bulan, belibis-belibis betina itu pun bertelur. "Dalam setahun, belibis hanya mengalami tiga kali musim bertelur. Setiap musim bertelur hanya menghasilkan tujuh sampai sembilan butir telur. Setelah itu belibis tersebut mengerami telur itu selama 21 hari, sama seperti ayam yang mengerami telurnya.
Perilaku unik pada masa perkawinan belibis. "Belibis itu ternyata tipe hewan yang sangat setia terhadap pasangannya. Satu pejantan hanya mau melayani satu betina, jadi tidak seperti itik yang satu ekor pejantan sehari bisa mengawini 10 ekor betina. perilaku belibis dibanding itik yang yang biasa diternakkan warga di Kabupaten Hulu Sungai Utara. "Memelihara belibis itu ternyata lebih mudah dan lebih murah dibandingkan memelihara itik.

urung ini memiliki suara dasar, hanya "tit tit tit",

Byang tentunya kurang menarik kedengarannya. Tetapi rupanya burung ini membuat tertarik beberapa penggemar burung, untuk coba-coba dimaster. Dari lolohan, anakan burung ini sudah dimaster dengan masteran suara Kenari dan Blacktroath, tenyata burung ini bisa juga menangkap suara-suara masteran tersebut. Setelah usia remaja menginjak dewasa, burung Pipit ini pun mampu membawakan suara Kenari dan Blacktroath dengan fasihnya, disertai suara yang tajam. Mengejutkan, ternyata burung ini pun mendapat tawaran dari para penggemar burung lainnya dengan harga yang tidak murah. Burung Gelatik



burung Gelatik
(pecuk.wordpress.com)

di alam bebas juga mendapat gelar sebagai "musuh petani", karena bersama burung Pipit melakukan serangan bertubi-tubi ke sawah-sawah masyarakat di pedesaan. Sehingga para petani sering kewalahan menghadapi burung Gelatik ini.
Tetapi bagi para penggemar burung, teryata burung ini pun tidak luput untuk dijadikan kelinci percobaan untuk disulap menjadi seekor burung yang istimewa. Dari sejak anakan lolohan sudah diisi (dimaster) dengan suara bermacam-macam burung, seperti suara kenari, prenjak dan lain-lain. Tidak jarang beberapa dari mereka berhasil memoles burung ini menjadi burung istimewa yang membawakan lagu-lagu kenari dengan indahnya.
Burung Kutilang,


burung Kutilang

termasuk burung yang hidup bebas di alam. Bagi penggemar burung kontes kicauan, suara burung ini dianggap mengganggu dan dapat merusak suara andalan burung kontes mereka. Menurut penuturan para penggemar burung, katanya, suara burung ini mendapat nilai 'mati', apabila sempat dibunyikan si burung pada perlombaan burung (kontes suara burung). Pernah beberapa penggemar burung mencoba menyulap burung Kutilang ini menjadi burung yang istimewa, dengan mencoba memaster burung ini dari 'anakan', bahkan dari 'piyik', sudah diperdengarkan dengan suara-suara masteran yang dianggap baik. Pada usia remaja menjelang dewasa, ternyata burung ini pun mampu menirukan berbagai suara-suara burung masteran yang dianggap istimewa. Tetapi pada saat burung ini menjelang dewasa, dan digantung di luar rumah, mendengar kicauan burung-burung Kutilang liar yang berkicau di alam sekitar rumah, maka semua suara masteran yang sudah terekam pada burung Kutilang peliharaan ini pun 'hilang sirna', dan kembali ke suara aslinya, yaitu 'suara Kutilang'. Sehingga bagi para penggemar burung, burung Kutilang ini pun dikesampingkan dan disisihkan, karena dianggap sebagai burung 'pelupa'. Burung Walet



burung Walet
ini adalah salah satu burung liar, yang sering beterbangan di alam, mulai dari hutan hingga perkotaan. Burung ini suka bersarang di gedung-gedung besar dan tinggi. Burung Walet ini bagi penduduk dianggap sebagai burung pengganggu, karena kotoran burung ini sering hinggap di sembarang tempat, seperti di atap rumah, halaman rumah, bahkan pada jemuran baju. Tetapi bagi penggemar burung, justru suara burung walet merupakan suara yang unik, dan dianggap penting untuk dijadikan suara 'master' bagi burung-burung yang dipersiapkan untuk kontes lomba burung. Hanya saja apabila burung ini dipelihara di dalam sangkar, maka burung ini cenderung diam


Burung Hama Tapi bisa Bersuara Baik


Di alam kita ini ada beberapa burung, yang dianggap pengganggu dan dianggap sebagai hama bagi lingkungan kita ini, dan juga sebagai hama bagi para petani yang sedang merawat sawahnya. Tetapi burung-burung tersebut juga sebenarnya memiliki kemampuan bernyanyi yang lumayan baiknya. Walaupun suara dasarnya pada beberapa burung dianggap kurang baik, tetapi apabila mendapat perawatan dan pemasteran dengan benar, burung ini pun bisa menjadi burung yang istimewa.

Berikut beberapa burung hama yang bisa bersuara baik
Burung Gereja




burung Gereja

adalah burung yang hidupnya paling bebas, karena burung ini tersebar di segala penjuru wilayah Indonesia, bahkan Asia Tenggara, hingga Amerika. Sepertinya burung ini sanggup hidup di segala tempat, di hutan atau di kota, suhu hangat atau suhu dingin, dataran tinggi maupun dataran rendah. Burung Gereja ini sering bersarang di atap-atap rumah, di lobang-lobang dinding rumah, bahkan bisa bersarang pada jam tua di dalam rumah. Sekelompok burung ini biasanya hadir setiap hari di halaman rumah, dengan suara kicauan yang ramai. Pada awalnya burung ini dianggap pengganggu, karena suaranya dianggap kurang baik. Tetapi belakangan para penggemar burung lebih memperhatikan kehadiran burung ini dengan seksama. Mencoba mengumpulkan beberapa burung ini untuk dijadikan master bagi burung-burung yang dipersiapkan di kontes. Ternyata suara burung Gereja ini pada setiap kontes, bisa bersaing dengan suara masteran Lovebird, Jangkrik, Cililin, Kenari, Belalang Daun, Cucak Jenggot, Semprit dan lain-lain. Walaupun bagi para penggemar suara burung gereja ini dianggap sebagai urutan pertengahan dari suara-suara master yang disebut tadi.
Seorang penggemar burung pernah mencoba melatih burung ini sejak dari lolohan, dimaster dengan suara burung kenari. Alhasil, begitu burung ini menginjak usia remaja, telah bisa memainkan suara kenari dengan fasih, bahkan dengan volume yang lebih tebal dari kenari. Selanjutnya burung Gereja yang pada awalnya nyaris tidak ada hanganya ini pun mendapat mendapat tawaran sebesar 1 juta rupiah. Burung Pipit (Emprit)

ini adalah salah satu burung yang menjadi musuh para petani. Burung ini sering menjadi gangguan karena serbuannya terhadap tanaman padi di sawah-sawah. Sampai-sampai petani membuat orang-orangan sawah untuk mengusir burung ini, bahkan banyak yang menembaki burung ini dengan senapan angin.

Burung Bondol Haji - Emprit atau Pipit



Burung Bondol Haji - Emprit atau Pipit

burung emprit atau pipitNetOopsblog protected imageNetOopsblog protected imageNetOopsblog protected image
Indonesia adalah negara yang kaya mempunyai banyak ragam burung, salah satunya adalah Burung Emprit atau Pipit atau banyak orang jawa menyebutnya dengan istilah Burung Bondol Haji yang bahasa latinnya adalah Lonchura Maja.

Sekarang Burung Emprit ini mungkin saja lepas dari incaran pemburu - pemburu burung sawah di karenakan burung ini kalah saing dengan burung Pleci.

Burung Bondol Haji ini sering banyak kita jumpai bergerombol di sawah - sawah, apalagi saat padi sudah mulai panen dia akan memakan padi, dan ada cerita apabila burung ini kita rawat sedari piyik atau anakan dan kita master dengan kenari, ciblek dan burung - burung kecil lainnya seperti gelatik, kelak akan mendapat hasil suara yang bagus, ya burung emprit atau pipit bondol haji rasa gelatik, kenari ataupun ciblek dan lainnya, bagaimana apakah anda ingin mencobanya.
Burung ini termasuk dari golongan burung Estrildidae, dan burung ini banyak hidup dan berkembang di Pulau Jawa, Bali dan Semenanjung Malaya, mengapa burung ini bisa di sebut burung bondol haji, mungkin saja karena burung ini mempunyai warna bulu putih yang ada di kepalanya yang seolah - olah seperti memakai peci berwarna putih yang biasanya dalam masyarakat Indonesia peci putih ini dipakai setelah pulang dari berangkat Haji, ada - ada saja ya...

burung emprit jawaNetOopsblog protected imageNetOopsblog protected imageNetOopsblog protected image


Penampilannya bagus, dengan warna kecoklatan pada seluruh badan, kecuali pada bagian kepalanya yang disaput warna putih, sehingga seperti “wak haji” pakai sorban dan topi. Sepasang bondol haji, dapat bersarang di berbagai pohon sepanjang dirasa aman. Pada kondisi tertentu, si jantan dan betina dapat membangun sarang pada ketinggian hanya 150 cm dari permukaan tanah. Umumnya menyukai pohon-pohon palem untuk menempatkan sarang.

Burung Pipit adalah nama umum bagi sekelompok burung kecil pemakan biji-bijian yang menyebar di wilayah tropis Dunia Lama dan Australasia. 

Burung-burung ini sekarang dimasukkan ke dalam suku Estrildidae, meski ada juga yang menganggap kelompok ini adalah anak-suku ( Estrildinae ), bagian dari suku Passeridae yang lebih luas. Sebelumnya, kelompok burung ini ditempatkan dalam suku manyar-manyaran, Ploceidae.

Jenis-jenis pipit ( termasuk bondol dan gelatik ) senang berkelompok, dan sering terlihat bergerak dan mencari makanan dalam gerombolan yang cukup besar, burung-burung ini memiliki perawakan dan kebiasaan yang serupa, namun warna-warni bulunya cukup bervariasi, ukuran terkecil dimiliki oleh Nesocharis shelleyi yang panjang tubuhnya sekitar 8,3 cm (3,3 inci), meski yang bobotnya paling ringan adalah Estrilda troglodytes (6 g), sedangkan yang paling besar adalah gelatik jawa (Padda oryzivora), yang panjang tubuhnya 17 cm (6,7 inci) dan beratnya 25 g.

Kebanyakan burung pipit tidak tahan dengan iklim dingin dan memerlukan habitat hangat seperti di wilayah tropika, namun ada pula sebagian kecil jenis yang beradaptasi dengan lingkungan dingin di Australia selatan. Pipit bertelur 4-10 butir, putih, yang disimpan dalam sarangnya yang berupa bola-bola rumput.


Sumber : Wikipedia dan Komunitas Pecinta Hobi Burung Berkicau
Arif Burung Bondol Haji - Emprit atau PipitNetOopsblog protected image By Tarung Jago Published: 2012-10-11T08:27:00-07:00 Burung Bondol Haji - Emprit atau Pipit 5.0 99 reviews
Burung Bondol Haji - Emprit atau Pipit
Posted by: Arif Tarung Jago Updated at: 08.27

Tips Memelihara dan Cara Penangkaran Burung Zebra Finch

rung zebra finch atau dalam bahasa latinnya Taenopygia guttata, merupakan salah satu dari dua spesies yang ada dalam genus Taenopygia dari keluarga Estrildidae. Burung dengan bentuk perawakan yang kecil namun lincah ini juga memiliki keelokan bulu yang berwarna-warni. Oleh karena itu, cantiknya burung ini banyak membuat peminatnya ingin mengoleksinya. Motif belang layaknya zebra cross untuk penyebrangan jalan, membuat alasan mengapa burung ini dinamai burung zebra finch. Jenis burung yang lebih familiar disebut burung pipit zebra ini banyak dijumpai di Pulau Timor, baik yang termasuk wilayah Indonesia maupun Timor Leste, serta Australia. Dan sampai saat ini sudah dibiakkan di Portugal, Brazil, Puerto Rico, hingga Amerika Serikat.
Tips Memelihara dan Cara Penangkaran Burung Zebra Finch
zebra finch betina
Membedakan Zebra Finch Jantan dan Pipit Zebra Betina
Dalam membedakan jenis kelamin burung zebra finch hampir sama dengan jenis burung kicau yang lain. Burung jantan dan betina yang sudah dewasa memiliki perbedaan nyata dari penampilan fisiknya.
Pola garis di dagu serta bentuk paruh yang gelap merupakan salah satu ciri burung zebra finch jantan. Selain itu bulu-bulu yang cerah dan berwarna-warni, dengan garis hitam pada bagian dadanya, turut menambah cantik tampilan burung ini. Sedangkan untuk burung pipit zebra betina, paruhnya lebih terlihat oranye dengan warna paruh yang lebih terang. Burung pipit zebra betina tidak memiliki bintik-bintik putih pada sayapnya. Namun warna pipinya terlihat menyerupai warna bulunya atau terkadang abu-abu muda.
Dewasa ini sedang dikembangkan proses mutasi warna pada burung zebra finch di daerah Eropa dan Amerika. Hasilnya dapat dilihat berupa varian baru dari burung jenis ini. Namun sayangnya, untuk para pemula kadang sulit untuk membedakan jenis kelamin burung pipit zebra ini walau hanya dari tampilan warnanya. Apabila hasil mutasi tersebut merupakan sifat tunggal, warna paruh dapat dijadikan patokan mengenai jenis kelamin. Artinya, jika paruh berwarna oranye berarti zebra finch betina, dan kalau merah-gelap berarti zebra finch jantan.
Tips Memelihara dan Cara Penangkaran Burung Zebra Finch
kandang burung pipit zebra

Persiapan Ukuran Kandang Penangkaran Zebra Finch

Untuk memulai penangkaran, anda kudu menyiapkan terlebih dahulu kandang penangkaran untuk burung zebra finch ini. Sebenarnya, tidak ada patokan baku mengenai ukuran kandang penangkaran. Sama seperti penangkaran murai batu dan kenari, anda bisa menggunakan kandang soliter maupun koloni, tergantung keinginan dan kemampuan ekonomi masing-masing.
Tips Memelihara dan Cara Penangkaran Burung Zebra Finch
makanan zebra finch

Persiapan Jenis Makanan Zebra Finch

Selama proses berkembang biak, burung zebra finch lebih baik diberikan makanan yang bergizi tinggi dan bervariasi. Walau makanan utama burung ini adalah biji-bijian, lebih baik lagi jika diberikan bahan makanan bergizi tinggi seperti buah segar, millet,  dan telur rebus sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan burung dalam kandang penangkarannya. Pada dasarnya bentuk kedisiplinan dalam memberikan pakan dan multivitamin yang tepat dapat menghindarkan burung pipit zebra ini dari beberapa masalah kesehatan. Selain itu juga harus diperhatikan ketersediaan air minum yang bersih setiap hari.
Pada akhirnya, untuk memperoleh hasil optimal pada masa 3P (perkenalan, perjodohan, perkawinan), sampai pada proses bertelur dan meloloh anakan, bisa ditambahkan multivitamin sebagai pendukung tumbuh kembang anakan. Selain berdampak positif terhadap indukan burung zebra finch, multivitamin ini juga membuat perkembangan anakan lebih sehat dan relatif tahan terhadap penyakit.
Semoga bermanfaat.

Mari merawat dan menangkar burung emprit peking


Apa yang ada dalam benak anda ketika mendengar nama burung emprit, pasti bayangan anda langsung tertuju pada burung mungil yang sering diberi pewarna lalu dijual pada anak-anak kecil. Burung emprit atau pipit merupakan jenis burung finch (Estrildidae) dari genus Lonchura yang kerap dianggap sebagai burung hama lantaran habitat mereka yang tidak jauh dari lahan pertanian. 



Akibatnya banyak perburuan terhadap spesies burung ini, dan kalau tidak ada upaya menjaga kelestariannya, bisa dipastikan burung emprit akan bernasib sama dengan kerabatnya burung gelatik jawa.

Ada banyak jenis burung emprit/pipit/bondol yang memiliki penyebaran luas di Indonesia, namun hanya beberapa saja yang dikenal dan cukup akrab dengan masyarakat kebanyakan. Burung-burung tersebut adalah:

- Bondol peking (Lonchura punctulata)
- Bondol jawa (Lonchura leucogastroides)
- Bondol haji (Lonchura maja)
- Bondol perut putih (Lonchura leucogastra)


Burung-burung tersebut selama ini dianggap sebagai burung recehan, namun di luar negeri burung-burung receh tersebut justru banyak dicari untuk dipelihara dan dikembangbiakkan oleh para pecinta burung finch dari seluruh dunia.

Ramai-ramai menangkaran burung bondol peking

Sudah waktunya kita menghargai jenis-jenis burung tersebut, dan mulai menangkarkan mereka sebelum benar-benar sulit ditemukan seperti beberapa spesies burung finch lain yang ada di Indonesia. Spesies yang menjadi bahasan kita kali ini adalah bondol peking atau spice finch (Lonchura punctulata) yang cukup popular di beberapa negara sebagai burung tangkaran.



Pipit peking atau bondol peking adalah burung yang berukuran mungil yang gemar memakan biji-bijian dan padi. Karena kebiasaanya itu burung ini dianggap sebagai burung hama yang harus dijauhkan dari lahan pertanian.

Ada sebelas subspesies dari burung pipit peking ini yang semuanya tersebar mulai dari India hingga Asia Tenggara dan tujuh di antaranya memiliki penyebaran lokal yang sebagian besar adalah endemik Indonesia.
Penyebaran global:
  1. Lonchura punctulata punctulata tersebar dari Nepal, India dan Sri Lanka
  2. Lonchura punctulata subundulata tersebar di timur laut India , dan bagian barat Myanmar
  3. Lonchura punctulata yunnainensis tersebar di Myanmar dan barat daya China
  4. Lonchura punctulata topeila tersebar di selatan China hingga utara Thailand, Indochina, Hainan, dan Taiwan
  5. Lonchura punctulata cabanisi tersebar di Filipina
Penyebaran lokal dan burung endemik:
  1. Lonchura punctulata fretensis tersebar di selatan Thailand dan Semenanjung Malaysia hingga Sumatera dan pulau-pulau di sekitarnya
  2. Lonchura punctulata nisoria tersebar di Jawa, Bali, Lombok, dan Sumbawa
  3. Lonchura punctulata baweana endemik di Pulau Bawean (Laut Jawa)
  4. Lonchura punctulata holmesi endemik di bagian tenggara Borneo (Kalimantan)
  5. Lonchura punctulata sumbae endemik di Pulau Sumba
  6. Lonchura punctulata blasii tersebar di Flores, Timor, Kepulauan Tanimbar, dan pulau-pulau kecil di Nusa Tenggara
  7. Lonchura punctulata particeps endemik di Pulau Sulawesi
Burung pipit peking banyak dicari oleh penggemar burung finch di luar negeri karena kemudahannya dalam perawatan serta termasuk burung yang cukup tangguh jika dipelihara dalam kandang penangkaran atau hariannya.

 

Membedakan jenis kelamin burung pipit peking atau yang sering disebut nutmeg mannikin ini cukup menyulitkan karena penampilan keduanya yang sama mirip. Pada umumnya ketika mendapati sepasang burung ini, para penangkar lebh cenderung memperhatikan gaya berkicau dari burung jenis ini, yaitu burung jantan yang akan meregangkan lehernya sambil meliuk-liuk ke kiri dan ke kanan ketika bernyanyi untuk menarik perhatian burung betina. 

Selain itu suara nyanyiannya pun hampir tidak terdengar, namun perilaku mereka akan menunjukkan gerakan menari, sedangkan burung betina cenderung hanya menonton sambil menggetar-getarkan ekornya.



Penangkaran burung pipit peking bisa dilakukan dalam sangkar gantung berukuran besar atau kandang ternak biasa, bahkan burung ini bisa ditangkarkan bersama-sama jenis burung lain dalam kandang koloni atau kandang aviary. Burung yang siap dikembangbiakkan biasanya burung yang sudah berusia 7 bulan, karena pada usia tersebut burung sudah mengalami kematangan seksualnya.

Pakan yang bisa diberikan selama burung ditangkarkan adalah pakan biji-bijian seperti milet atau pakan yang biasa diberikan pada burung finch. Untuk membantu pencernaannya bisa diberikan grit dan juga kalsium dalam bentuk tumbukan tulang sotong atau kulit telur.  Sedangkan untuk pakan tambahan bisa diberikan sayuran hijau seperti selada, bayam, daun seledri, buah-buahan, dan ulat hongkong.

Seperti disebutkan di atas bahwa burung ini adalah burung yang sangat mudah dipelihara, sehingga ketika menangkarkannya pun tidak akan mengalami kesulitan yang berarti. Burung ini mudah sekali masuk dalam tempat sarang lalu membangun sarangnya dan kawin untuk kemudian berbiak. Bahkan spesies burung ini bisa disilangkan dengan spesies burung finch lainnya terutama dari jenis mannikin atau munia.

Untuk tempat sarangnya bisa menggunakan tempat sarang yang bisa digunakan ketika menangkarkan spesies burung finch lainnya, tempat sarang ini bisa terbuat dari rotan, papan triplek, atau bahkan kertas kardus. Bahan untuk sarang bisa menggunakan bahan sarang yang terbuat dari serat nenas, sabut kelapa, atau rumput kering.

Setelah burung jantan menampilkan rayuannya sambil berjungkit-jungkit dan kadang disertari liukan lehernya, burung betina akan menerima rayuan sang arjunanya, setelah beberapa lama terjadilah perkawinan. Jika terjadi perkawinan maka anda bisa melihat kesibukkan kedua indukan yang sama-sama saling membantu membangun sarangnya.

Burung pipit peking betina akan bertelur sebanyak 4 - 8 butir telur yang akan dieraminya selama 14 hari. Setelah menetas kedua indukan akan saling bergantian merawat dan memberi makan anak-anaknya,pada saat ini kebutuhan mereka akan makanan segar harus selalu diutamakan, misalnya dengan menyediakan buah-buahan seperti apel, biji-bijian yang banyak, dan juga ulat hongkong baik hidup atau kering.

Setelah berusia 19 - 23 hari anak-anak mereka akan bisa keluar dari sarangnya, dan setelah 2 - 3 minggu kemudian anakan sudah berusia dewasa dan mandiri.

Oh ya, anakan burung yang masih berusia piyikan ini bisa diberikan perawatan dengan handfeeding, sambil terus menerus diperdengarkan suara rekaman burung kenari atau ditempel dengan burung kenari yang gacor. Nantinya setelah dewasa, anakan burung tersebut akan memiliki kemampuan menirukan suara burung kenari , seperti dalam video berikut.

Read more: http://www.tabloidburung.com/2014/08/mari-merawat-dan-menangkar-burung.html#ixzz3SHeiVLuS
Under Creative Commons License: Attribution
Follow us: kicaumaniabogor on Facebook