Jika lingkungan dimana Anda tinggal
sangat kondusif untuk bercocok tanam, maka tidak ada salahnya Anda
mencoba mengembangkan budidaya tanaman pare. Ini karena bisnis budidaya
pare memiliki prospek atau masa depan yang cukup cerah. Kita bisa
mengamati kegiatan perdagangan pare di pasar untuk mengetahui seberapa
besar omset yang bisa kita raup.
Berdasarkan sebuah pengamatan yang telah
dilakukan mengenai kebutuhan pare di sebuah pasar, diketahui bahwa dalam
satu hari pasar tersebut memerlukan pare sebanyak 5 ton untuk memenuhi
kebutuhan para konsumen. Apalagi buah pare dapat kita panen dalam jeda
waktu yang relatif singkat, yakni sekitar 1 minggu saja. Akan tetapi
Anda semua perlu mempelajari teknik budidaya pare agar dapat
mengembangkan usaha ini dengan baik. Sebagai salah satu referensi,
berikut kami sediakan beberapa materi tentang cara budidaya pare.
Persiapan Lahan Budidaya Pare
Pohon pare memiliki daya adaptasi yang
sangat tinggi dengan lingkungan sekitar, inilah yang menjadi keuntungan
bagi kita yang ingin membudidayakan tanaman ini. Pohon pare yang
bersifat merambat dapat hidup baik di dataran tinggi maupun dataran
rendah. Lokasi yang paling ideal untuk membudidayakan pare yaitu di
antara ketinggian 1 meter hingga 1500 meter dari permukaan laut.
Kemudian pengolahan tanah untuk ditanami
pare dimulai dengan menggemburkan tanah dan membersihkan lahan dari
berbagai tanaman liar. Proses ini sebaiknya dilakukan paling tidak
sepuluh hari sebelum prosespenanaman pohon pare
dilakukan. Penanaman pare dilakukan di atas guludan-guludan dengan lebar
sekitar 200 cm dan jarak antar guludan selebar 75 cm dengan dalam 30
cm. Guludan yang kita siapkan sebaiknya mengarah atau membujur dari
selatan ke utara untuk memaksimalkan penyinaran matahari sehingga proses
fotosintesa berlangsung optimal.
Cara Penanaman Pare
Disini akan kami sampaikan teknik
atau cara menanam bibit pare. Ada dua cara tanam yang bisa kita lakukan,
tergantung di musim apa kita memulai proses penanaman.
Jika penanaman dilakukan pada musim hujan maka sebaiknya kita menanam
bibit yang berupa biji-biji benih pare. Akan tetapi
kalau penanaman dilakukan pada musim kemarau, maka sebaiknya biji-biji
benih tersebut disemaikan terlebih dahulu sebelum ditanam di atas lahan.
Proses penanaman diawali dengan membuat
lubang-lubang tanam di atas guludan. Jarak tanam yang dianjurkan yakni
sekitar 80 cm x 80 cm. Selanjutnya kita juga harus mempersiapkan media
rambat tanaman yang berupa kayu pada setiap pohon. Ketika telah
berbentuk kecambah dengan beberapa helai daun, kita bisa
menambahkan pupuk secukupnya untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Sedangkan hama yang perlu diwaspadai yaitu hewan-hewan pemangsa tanaman,
seperti tikus, burung, ulat, dan penyakit-penyakit tanaman yang
disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, maupun kurangnya nutrisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar